Senin, 31 Mei 2010

antara cinta dan persahabatan

Wah pagi ini benar-benar indah, cuacah,cerah,matahari meperlihatkan senyum keramahan dengan memberikan kehangatan pada bumi.tapi keindahan pagi ini tak dapat meredam rasa sakit hatiku semua itu karna dia.
Hei...!mengapa gue jadi teringat padanya....?aduh gue bener-benerbodoh harus mengorbankan persahabatan karena dia .Gue ingin awal dari semua ini ..........
Aduh gue harus buru-buru berangkat kekampus hari ini kami ada mid semester semoga aja tidak macet jalan hari ini dan gue berharap bisa menjawab soal-soal dengan tepat ....Tidak tersa angkotpun berhenti bahwa gue telah tiba dikampus dengan langka yang semangat gue menuju kelas dan siap untuk menghadapi mid hari ini...
Setelah tiba di kelas Deni ketua tingkat dikelas gue mengumumkan hari ini tidak jadi mid coz bapaknya tidak masuk ,teman-teman begitu senang mendengarnya keadaan kelas menjadi rame persis seperti ibu-ibu lagi arisan..!
Tiba-tiba Hery menawarkan untuk makan kekantin......Puput gue ikut Her ya.....?....Rima’gue juga ikut Her ya...?Gue dan teman-teman akhirnya makan kekantin.....Setelah tiba dikantin ada seorang cowok duduk sendirian ....Gue gak tahu kalau itu sahabnya Hery ....hai kata heri menyapa tedi yang lagi duduk sendirian ...Boleh kami ikut gabung duduk disini,tentusaja kata tedy kenapa tidak sobat....oh ya ted kenali ini ocha,puput dan rima mereka teman satu kelas gue...Hay gue tedy senang bisa berkenalan dengan kalian .....Anak baru ya ted kata Puput..?ya gue anak baru transperan dari jakarta ...Oh dari jakarta to kata rima...!
Puput memandang waja tedy dengan penuh kekaguman ...wau tanpan sekali tedi puput berbisik-bisik dalam hati......sambil memandangi waja tedy....
Setelah berteman satu bulan lebih dengan tedy dia begitu akrab dengan gue jadi makcomplangnya walaupun perasaa gue sama dengan puput tapi gue tetap harus mengalah demi persahabatan kami....!
Tuk-tuk suara pintu rumah gue berbunyi....Oh elu ted ada angin apa bisa nyasar kerumah gue ....tedy”gak kok cha gue kebetulan lewat sini...oh ya uda silakan masuk..mau minum apa ted, tedy”apa saja yang penting dingin ,...setelah bersundau guraw gue membicarakan tentang puput,tedy bertanya ada apa dengan puput..?gini elu ted puput suka sama elu bagai mana perasaan elu dengan puput elu suka kan dengan dia..?..Tedy”gak cha gue suka sama elu,bagi gue elu adalah cewek yang memberi semangat hidup gue,dan gue suka bangat dengan cara elu yang selalu ceria...!
Ue jadi bingung mendengar perkataan yang keluar dari mulut tedy,walaupun sebenarnya gue juga suka sama dia ,,,tapi ted bagaimana dengan puput dia suka sama elu ,,tedy”ya cha tapi gue sukanya sam elu...
Gua semakin bingung apa yang harus gue lakukan puput teman gue,...gue gak mau jadi bertengkar dengan puput karna masalah cowok dan apa yang gue harus katakn dengan puput dikampus dia pasti kecewa mendengarnya tapi gue harus berkata jujur dengan puput bahwa tedy sukanya sama gue ....
Kering-kering suarah telepon rumah gue berbunyi ...ternyata puput yang menelepon gue dia ingin barebeng kulia besok,
Selama dalam perjalaan kekampus gue ceritakan semua kalau tedi suka sama gue ...Gue pikir puput akan marah ternyata tidak sebaliknya dia setuju kalau gue jadiaan sama tedy sebab dia sudah baikan dengan cowoknya yang lama yaitu rizal ...Gue begitu senang dan akhirnya gue jadian sama tedy ...puput”gue senang melihat sahabat gue bahagia tidak mungkin gue memaksakan cintanya tedy kegue karna dia sukanya sama elu cha gue mengerti mencintai tidak harus memiliki ...Ocha”terima kasih put gue banggah bisa punya teman seperti elu gue berharap persahabatan kita abadi untuk selamanya,puput memeluk gue......!!!!!



Bay :Rosadiah
2007 112 406

Senin, 24 Mei 2010

antara cinta dan persahabatan

Acara televisi sore ini tak satupun membuat aku tertarik. Kalau sudah begini aku bingung entah apa yang harus aku lakukan. Tio bersama Sany kekasihnya, sahabatku Ricky entah kemana? Mall, bioskop ataupun perpustakaan, bukan tempat yang aku suka, apalagi mesti pergi sendirian.

mmm…Pantai.

Ya pantai. kayaknya hanya pantailah, tempat yang mampu membuat aku merasa damai dan tak aneh jika aku pergi sendirian.

Kuambil jaket, lalu kusamber kunci dan pergi menuju garasi. Kukendarai mobil mama yang nganggur di sana. Papa dan mama lagi keluar kota, jadi aku bisa keluar dan mengendari mobilnya dengan leluasa.

Terik panas masih menyengat, walaupun waktu sudah menjelang sore. Namun tak membuat manusia-manusia di Ibukota berhenti beraktivitas meskipun di bawah terik matahari yang mampu membakar kulit. Jalan-jalan macet seperti biasanya. Dipenuhi mobil dari merek ternama ataupun yang sudah tak layak dikendarai.

Lalu di depan kulihat pemandangan lain lagi. Pedagang kaki lima duduk lesu menunggu pelangannya.
Krisis yang melanda membuat banyak orang hati-hati melakukan pengeluaran, bahkan untuk membeli jajan pasar.Walaupun tak seorang yang menghampirinya, namun dia tetap semangat menyapa orang-orang yang lewat dan akhirnya ada juga satu pembeli yang menuju arahnya.

Sekilas kulihat orang itu kok mirip sekali dengan Ricky. Kugosok-gosok mataku, menyakinkan pandanganku. Kutepikan mobilku, lalu aku berhenti di tepi jalan itu. Dengan setengah berlari, aku mengejar sosok itu.

Ah…kendaraan sore ini banyak sekali, sehingga membuat aku kesulitan untuk menyeberang jalan ini. Tapi akhirnya terkejar juga, dengan nafas tersengal-sengal, kujamah bahunya.

“Ky!” seruku tiba-tiba, sehingga membuatnya terkejut.

“Anda siapa?” tanya Ricky pura-pura tak mengenalku.

“Ky. Sekalipun kamu jadi gembel , aku akan tetap menggenalmu.” jelasku mendenggus kesal.

“Sudahlah, Sophia, jangan membuat aku terluka lagi.” tukasnya begitu sinis seraya beranjak pergi.

“Ky…Ky…knapa kamu tak pernah mau mendengarkan penjelasanku!” teriakku sekeras-kerasnya. Namun bayangan Ricky semakin menjauh dan akhirnya tak kelihatan.

***

Ricky, Tio dan aku adalah sahabat karib dari kecil. Setelah tumbuh besar, aku tetap mengganggap Ricky adalah sahabat terbaikku, tapi Ricky punya rasa berbeda dari persahabatan kami. Yang aku cintai adalah Tio. Ini yang membuat Ricky menjauhiku. Tapi yang Tio cintai bukan aku, tapi Sany, teman sekelasnya.

Cinta, sulit di tebak kapan dan di mana berlabuh!

Banyak orang tak bisa terima, jika cintanya ditolak, tapi bukankah cinta tak mungkin dipaksa?

Tak mendapatkan cinta Tio, tak membuatku menjauh darinya, tapi aku akan tetap menjadi sahabat baiknya. Walaupun ada sedikit rasa tidak puas, kadang rasa cemburu menganggu hati kecilku, saat kutahu untuk pertama kali, orang yang Tio cintai adalah orang lain.

Aku harus bisa menerima keputusannya , walaupun terasa berat . Bukankah, kebahagian kita adalah melihat orang yang kita cintai hidup berbahagia, baik bersama kita atau tidak?

Tapi tidak dengan Ricky, dia lebih memilih, meninggalkanku, mengakhiri persahabatan manis kami. Pergi dan aku tak pernah tahu kabarnya. Tapi apapun yang terjadi, aku akan selalu berharap suatu saat kami akan dipertemukan lagi.

Karena bagiku, cinta dan persahabatan adalah dua ikatan yang sama. Ikatan yang tak satupun membuat aku bisa memilih satu diantaranya.

***

Sudah seminggu, setiap hari, aku datang kepersimpangan ini. Berharap bisa melihat sosok Ricky lewat disekitar sini lagi. Tapi, Ricky hilang bagai ditelan bumi. Aku hampir putus asa.

Aku sudah capek menunggu, akhirnya aku bangun dan ingin beranjak pergi. Knapa tiba-tiba, indera keenamku, memberiku insting, kalau Ricky ada di sekitarku.

Kubalikan kepala, kulihat sosok Ricky setengah berlari menyeberang jalan di belakang posisiku. Aku berlari menggejar sosok itu. Kuikuti dia dari belakang. Aku pingin tahu dimana dia berada sekarang.

Akhirnya kulihat Ricky, masuk ke sebuah gang kecil, kuikuti terus , sampai akhirnya dia masuk ke sebuah rumah yang sangat sederhana.

“Knapa Ricky lebih memilih hidup disini, daripada di rumah megah orangtuanya?”

”Knapa dia, tinggalkan kehidupannya, yang didambakan banyak orang?”

”Knapa semua ini dia lakukan?”

“Knapa?”

Banyak pertanyaan yang tiba-tiba muncul di kepalaku.

Setelah dia masuk kurang lebih 10 menit, aku masih berdiri terpaku dalam lamunanku, dengan pertanyaan-pertanyan yang jawabanya ada pada Ricky. Aku dikejutkan suara seekor anak anjing jalanan, yang tiba-tiba menggonggong.

Aku memberanikan diri memencet bel di depan rumahnya itu.

“Siapa?” terdengar suara dari balik pintu.

Aku diam, tak memberi jawaban. Setelah beberapa saat aku lihat Ricky pelan-pelan membuka pintu. Nampak keterkejutannya saat melihatku, berada di depannya.

“Ky…boleh aku masuk?” tanyaku hati-hati.

“Maukah kamu memberikan sahabatmu ini, segelas air putih.” ujarku lagi.

Tanpa bicara, Ricky mengisyaratkan tangannya mempersilahkan aku masuk. Aku masuk keruangan tamu. Aku terpana, kulihat rumah yang tertata rapi. Rumah kecil dan sederhana ini ditatanya begitu rapi, begitu nyaman. Kulihat serangkai bunga matahari plastik terpajang di sudut ruangan itu.

“Ricky, kamu tak pernah lupa, aku adalah penggagum bunga -bunga matahari.” gumanku.

Dan sebuah akuarium yang di penuhi ikan berwarna-warni, rumput-rumput dari plastik dan karang-karang di dalamnya. Ricky tahu betul aku penggagum keindahan pantai dan laut. Walaupun hal-hal ini dulunya, setahuku, kamu tak menyukainya. Kulihat juga banyak foto persahabatan kami yang di bingkainya dalam bingkai kayu yang sangat indah, terpajang di dinding ruang tamu ini.

Bulir-bulir air mataku, perlahan-lahan mulai tak mampu aku bendung. Aku benar-benar terharu dengan semua yang Ricky lakukan. Begitu besar cinta Ricky buatku. Kupeluk dia, yang aku sendiri tak tahu, apakah pelukan ini adalah pelukkan seorang sahabat ataupun sudah berubah menjadi pelukan yang berbeda?

Ricky kaget, namun akhirnya dia membalas pelukanku, dan memelukku lebih erat lagi , seakan-akan ingin menumpahkan segala rindu yang sudah hampir tak terbendung dalam hatinya.

Kami menghabiskan sore ini dengan berbagi cerita, pengalaman kami masing-masing se

Minggu, 16 Mei 2010

Wajah Cantik

Wajah…
Wajahmu seperti mentari
Yang bersinar di siang hari

Wajah...
Wajahmu bagaikan rembulan
Yang menerangi
Indahnya malam

Wajah...
Wajahmu bagaikan air
Yang mengalir dari daratan tinggi
Ke daratan yang rendah

Wajah dan senyumanmu yang indah
Membuatku seperti
Melayang-layang di angkasa

Saat ku pandang
Baik suka maupun duka
Kau memang cantik

Nama : Deni Hartawan
NIM : 2007112067

Ketulusan Hati

Ku tak tahu mengapa aku begitu sulit
Melepasmu pergi
Ku tak tahu mengapa aku begitu sakit
Ketika kau jauh

Kini ku sadar dan aku paham
Cinta kita telah melemah

Di saat semua kata telah habis tercurah
Namun tak semua cintaku padamu
Aku tak hanya menyakinkan dirimu
Tapi ku juga selalu menjaga hatimu

Nama : Ikrima
NIM : 2007112349

Jasa

Guruku...
Sebutir kapur kau goreskan
Menghantarkan kami kemasa depan
Tak terlihat jasa yang begitu besar
Betapa mulia niat hatimu...
Perjuangan yang tak kenal menyerah...
Perjalanan yang tak kenal berhenti
Tak terbayang andai kau tak ada
Terima kasih guru......jasamu


Nama : Herry Kiswanto
Nim : 2007112448

Impian

Tuhanku...
Kau utus dari hati nurani
Berwujud maya
Menyerupai nyata
Memberi terang dalam kegelapan
Memberi jalan kebenaran
Dalam kebimbangan

Tuhanku...
Aku berharap sinarku dapat
Menerangi kegelapan
Dan jalanku dilalui dengan kepastian
Disaat-saat mengejar impian

Tuhanku...
Aku berharap diriku
Mempnyai arti di negri sebelum tiba
Hari yang tak bera

Nama : Rosadiah
NIM : 2007112406

Menanti

Hari demi hari berganti
Seakan berlari meninggalkan ku sendiri
Ku di sini meratap sepi
Menanti kekasihku yang tak kunjung kembali
Dunia seakan berakhir, berhenti

Saat dia menapakkan kaki pergi, pergi dari sini
Meninggalkan aku sendiri
Walau kan terasa perih meskipun terasa pedih
Kau tetap terkenang dihati sampai akhir hidupku ini

Terkadang malam ku terasa sunyi
Tanpa kau di sini aku merasa sepi
Walau kebisingan kota menyelimuti
Kutetap sendiri, sendiri dan kau selalu menanti

By : Puput Ayu
Nim : 2007 112 367